Postingan

Media Online Provinsi Kepri Akan Menyurati Kajati Terkait Adanya Dugaan Kuat Media Fiktif Menerima Dana Kerjasama Publikasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepri

Persnews




KEPRI || Tanjungpinang Pasalnya setiap awak media mencoba menanyakkan total dan rincian anggaran publikasi media Tahun 2022 kepada Kadis Kominfo maupun Kasubbag Basor selalu menjawab sedang dalam proses dan dikerjakan. Jumat, (30/09/2022).


Kini mencuat informasi bahwa kas Kominfo untuk pembayaran jasa publikasi media pada triwulan ke dua ini telah kosong dan tidak bisa membayar sejumlah tagihan publikasi media yang telah masuk tepat waktu.



Bahkan beredar informasi terbaru, Kominfo Kepri telah melakukan pembayaran kepada sejumlah media yang diduga mendapatkan publikasi melalui dana Pokok Pikiran (Pokir) Anggota dewan Kepri yang dititipkan oleh oknum dewan di Diskominfo. Sehingga disinyalir hal ini menjadi penyebab kosongnya kas dinas kominfo.


“Kami sudah dibayar bang, dan info yang kami dapat juga bukan hanya media kami saja yang sudah dibayar ada juga media lain dibayar dibulan ini,” kata sumber kepada media ini sembari mengakui media dia salah satu yang dapat titipan dana Pokir oknum dewan.


Sumber juga mengakui, pencairan media mereka baru dua kali. “Pencairan pertama kan sebelum lebaran, yang kedua awal bulan agustus, namun pencairan tersebut secara diam-diam.,” ujar sumber


Informasi dari sumber juga mengatakan bahwa pencairan di Diskominfo Kepri yang baru-baru ini memang dikhususkan bagi para media yang mendapat pengecualian dari kadis diskominfo. “Infonya seperti itu. Media-media tertentu saja yang dicairkan,” ujarnya.


Dikonfirmasi Kadis Kominfo Kepri Hasan hanya menjawab terkait kekosongan kas Diskominfo akibat pembayaran yang lebih pada triwulan pertama dari yang telah dianggarkan dengan alasan memenuhi permintaan sejumlah pemilik media yang meminta dibayar lebih dari yang telah dianggarkan dengan dalih bantu media.


“Pada triwulan pertama sebelum lebaran banyak teman-teman media yang minta bantu pembayaran publikasinya ditambah sehingga dilakukan pergeseran untuk menambah anggaran pada triwulan pertama yang diambil dari dana yang telah dianggarkan pada triwulan ke dua. Sehingga ketersediaan anggaran di triwulan kedua jadi kosong makanya kita lakukan pergeseran dari triwulan ke tiga untuk mengisi kas triwulan kedua ini. Ini kita sedang menunggu transferan dari BPKAD, mohon bersabarlah kita pasti bayar,” jelas Hasan.


Namun saat disinggung terkait adanya dugaan pembayaran telah dilakukan untuk membayar sejumlah media yang mendapatkan alokasi anggaran lewat dana Pokir atau titipan anggota dewan, Hasan tidak menjawab secara lugas. Hasan tidak membantah maupun menginyakannya.


“Tak usah konfirmasi-konfirmasi itulah, kita ini juga bekerja. Kita juga banyak bantu kawan-kawan media,” ucapnya.


Kembali media online ini menegaskan upaya konfirmasi terkait dugaan pembayaran media yang dapat Pokir, Kadiskominfo kembali tidak menjawab secara tega tanpa menjelaskan alasannya.


Demikian juga saat media ini berupaya mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kasubbag Kominfo Kepri Basor, namun Basor juga tidak menjawab secara tegas dan hanya mengarahkan media ini untuk tetap konfirmasi langsung kepada Kadis Kominfo Kepri. “Konfirmasi ini saya teruskan ke Pak Kadis ya,” tulis Basor dalam Whatsapp nya menjawab Konfirmasi media ini.


(Ravi/Red)

Posting Komentar