Postingan

Partai Nasdem Punya Rekam Jejak Buruk, 212 Tidak Dukung Deklarasi Nasdem

Persnews




Deklarasi Anies Oleh Nasdem : Ada Dugaan Pecah Belah Umat Islam





JAKARTA-Keputusan Partai NasDem, Senin, 3 Oktober 2022 yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) Tahun 2024.


Ternyata, keputusan mendatapat sorotan tajam Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Novel Bamukmin.


"Masalah Partai Nasdem buat kami tentunya punya rekam jejak yang buruk, karena saya sebagai Wakil Ketua ACTA bersama ACTA ketika itu Tahun 2017 pernah melaporkan Viktor Laiskodat dan juga bersama 4 Partai yaitu PKS, Gerindra, PAN dan Demokrat," kata  Novel dalam realisnya, Selasa (4/10/2022).


Laporan tersebut, kata Novel yang juga Tokoh Pentolan FPI ini,  dengan dugaan penistaan terhadap Agama Islam dan ancaman pembunuhan kepada Umat Islam dan kami dari spirit 212 sampai 2 kali mendemo Mabes Polri dan DPP Partai Nasdem.


"Belum lagi ulah Ahmad Syahroni yang selalu menabuh genderang perang terhadap spirit 212 juga Irma Suryani yang diduga punya haluan Komunis dan Nasdem diduga kuat menjalin kerjasama dengan Partai Komunis Cina," imbuh

Wasekjen PA 212.


"Begitu juga dengan Surya Palohnya baik dari Nasdemnya maupun Metro TV nya sudah kami boikot sampai sekarang, karena pernah terus memframing berita-berita FPI dengan hal anarkis berulang-ulang dan bertubi-tubi," paparnya.


"Walau sekarang akhirnya berhenti juga dan ternyata  Pimpinan Kejaksaan yang dari Nasdem juga pulalah yang memenjarakan Tujuh  para Petinggi FPI dalam kasus Perayaan Maulid di Petamburan," ungkapnya.


Sehingga, kata Novel, Umat Islam, khususnya spirit 212 waspada, karena Nasdem adalah kelompok Pendukung Penista Agama dan diduga kuat jaringan Islamophobia terselubung.

 

"Bahkan Viktor Laiskodat malah jadi Gubernur NTT dan Nasdem harus memberikan klarifikasi kepada Umat Islam tentang Viktor Laiskodat dan dukungannya kepada Kelompok Penista Agama dan juga bekerja sama dengan Partai Komunis Cina dengan apa yang dilakukan sekarang dengan tiba-tiba mendeklarasikan Anis Baswedan," jelasnya.


"Sehingga patut diduga dan saya bertanya, Apa ada agenda untuk mengadu domba dan memecah belah Umat Islam ? Karena jelas Anis  Baswedan kami perjuangkan dengan semangat lawan Penista Agama dan Bela Agama serta Pancasila," tambahnya.


 "Ternyata Nasdem di DPR ikut juga bergabung dalam dugaan kuat ingin mengganti Pancasila lewat RUU HIP dengan ingin mencabut Tap MPRS No 25 Tahun 1996 tentang pelarangan Komunisme, Marxisme dan Leninisme," terangnya.


(PR)

Posting Komentar