Postingan

Persnews

           


                                                       www.persnews.my.id,makassar,|Acara berlangsung selama kurang lebih 3 jam, Ketua Pembina YPS, Brigjen (P) Mustikaningrat membacakan Selayang pandang dihadapan sejumlah tokoh Budayawan Dan Pengurus YPS/RWS, Anggota dan Pengurus Organisasi Forum Komukasi Ormas (Ormas).

Dalam pemaparannya Brigjen Mustikaningrat menyatakan apresiasi atas prakarsa kepada panitia penyelenggara sehingga acara terselenggara dengan lancar, “Saya berterima kasih atas peranserta semuanya sehingga acara berjalan lancar.” ujar Mustikaningrat.

D


alam kesempatan tersebut yang bersangkutan juga membacakan selayang-pandang Yayasan Pangeran Sumedang yang isinya antara lain:  Yayasan Pangeran Sumedang adalah Yayasan yang sah dan satu-satunya sebagai pengelola wakaf serta peninggalan lainnya termasuk Museum Prabu Geusan Ulun sampai dengan saat ini.  Adapun Yayasan yang bernama Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang yang baru didirikan pada tahun 2017 bukanlah Yayasan Pengelola Asset Wakaf PASA , karena tidak pernah ada dan dilakukan : Tidak pernah ada penyerahan secara adminitratif dari Yayasan Pangeran Sumedang kepada Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang mengenai pengelolaan  wakaf serta pemasfahan aset wakaf beserta peninggalan leluhur lainnya .  Maka dalam forum ini kami beri judul, “Sosialisasi Sejarah Yayasan Pangeran Sumedang (YPS)

Oleh karena itu perlu diadakan langkah lanjutan kembali untuk tindakan pelurusan prosesnya dengan Badan Wakaf Indonesia Pusat dan Badan Wakaf Indonesia Cabang Jawa Barat.”paparnya. Ditempat yg sama kordinator forum kemitraan ormas ( FKO ) sumedang irwan permana mengatakan pihaknya sangat mendukung dengan adanya sosialisasi sejarah yayasan pangeran sumedang ( YPS ) dalam meluruskan sejarah menhormati leluhur yg dihadiri hampir seluruh ormas yg ada di kabupaten sumedang semoga bisa mengetahui ttg sejarah asal mulanya sumedang dan pihaknyapun siap mengawal program yayasan pangeran sumedang untuk kepentingan dan kemaslahatan masyarakat sumedang, pungksnya.

Posting Komentar