makassar,sul,sel,|Subulussalam,|Mekanisme penilaian rekrutmen Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kota Subulussalam menuai pro dan kontra, kini menjadi perbincangan ditengah-tengah masyarakat atas tahapan seleksi perekrutan yang dilaksanakan bulan lalu.
Salah seorang Peserta yang ikut seleksi menjadi PPS tersebut juga menyayangkan atas prosesnya, yang tidak transparan dan terbuka di muka umum.
"la miris kita melihatnya, dari hasil seleksi Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) diduga ada beberapa yang menggunakan ijajah paket tapi lulus seleksi ditambah juga dengan nilai hasil ujian yang tidak maksimal," kata Salah Seorang Peserta Yang Enggan Disebut Namanya, Senin 23 Januari 2023
"Sambungnya lagi, di dalam tahapan seleksi perekrutan petugas PPS terendus ada dugaan dibekingi para oknum-oknum tertentu,"
"Sebagai peserta saya sangat kecewa hasil dari pada tahapan seleksi PPS, hingga kepada hasil tes tersebut, maka dari itu kami meminta KIP Aceh dan APH untuk menindaklanjuti seleksi anggota PPS di Kota Subulussalam yang sarat kong kali kong dan nepotisme," tutupnya
Saat Team Awak media mengkonfirmasi melalui Via WhatsApp, Asmiadi Ujung, Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Subulussalam, menyebutkan, aturan kami memang tidak melarang, yang kedua pertimbangan kami mejaga kehormatan peserta, bagaimana perasaan peserta ketika kami munculkan di Facebook dan dipampang di dinding nilai nya
"Di kampung barangkali ia tokoh masyarakat, tokoh pemuda, panutan orang dan sebagainya. Tapi ketika tes ujian tulis nilai nya yang paling rendah, Kami menjaga supaya orang tersebut tidak malu dua kali(asa kalak idi ulang mela 2 kali)," sebutnya
"Karna memang oda diwajibkan aturan untuk menampilkan nilai na di pengumuman," pungkas Asmiadi dengan bahasa kampong
RED Laporan: Syahbudin Padang