makassar sulsel|
Banda Aceh | Drs. Isa Alima salah satu pendiri partai Gerindra di Provinsi Aceh sejak tahun 2008, mengecam keras pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara pemerintah Aceh Muhammad MTA.
"Seorang juru bicara pemerintah tidak ada kewenangan ataupun urusan dengan partai politik, urusannya adalah sebagai corong pemerintah dalam menyampaikan program dan keberhasilan pemerintah daerah, bukan urusan partai politik."
Bila ingin menyampaikan secara person, misalnya "dek fad tidak pantas pimpin partai Gerindra di Aceh" secara bahasa kritik dan masukan silahkan, ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah Brigade Anak Serdadu Aceh tersebut kepada 1kabar.com, Senin 6/2/2023.
Dek Fad selain ketua partai Gerindra Aceh, beliau juga anggota DPR RI dari daerah pemilihan Aceh I yang saat ini tercatat sebagai anggota Komisi I fraksi partai Gerindra. Jadi bila beliau mengkritisi pemerintahan Aceh sebuah kewajaran dan MTA juga harus tahu fungsi seorang anggota legislasi itu apa, jangan kritikan seseorang dipelitisir dikarenaka ada titipan ataupun sentimen pribadi, sebuah ketidak profesionalan seseorang disebut pejabat.
Isa Alima yang juga mantan anggota DPRK kabupaten Pidie serta sekretaris Serikat Praktisi Media Indonesia (SPMI) provinsi Aceh juga menambahkan, bila anda menyerang person Fadlullah, oke-oke saja. Tetapi bila anda menyebutkan partai Gerindra, itu sebuah kesalahan besar kedua yang anda lakukan, karena anda sudah menyebutkan secara berjamaah.
Yang tendesius itu siapa ?
Yang sok mok itu siapa ?
Muhammmad MTA seorang juru bicara pemerintah Aceh atau Fadlullah ketua Gerindra Aceh ?
Bijaklah dalam berbicara, anda seorang pejabat, jadi anda itu seorang roll model yang apapun anda katakan dan lakukan menjadi perhatian publik. Kita berharap jajaran DPP, DPD dan DPC Partai Gerindara Se-Indonesia dan secara khusus provinsi Aceh, agar mengambil langkah serius terhadap pernyataan juru bicara pemerintah Aceh tersebut kepada ketua Gerindra Aceh, agar tidak menyakiti perasaan para kader dan meminta untuk mengklarifikasi dan mencabut pernyataan anda yang mungkin sudah terlanjur di sampaikan, dan dibaca juga diketahui publik, tegas Isa Alima.
Kalau tidak mau dikritisi jangan jadi pejabat, karena kritik bisa dijadikan tolak ukur untuk kemajuan yang akan datang serta memperbaiki kesalahan yang pernah ada, tutup Isa Alima