makassar sulsel|
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Afriansyah Noor mengatakan, pertemuan antara Yusril dan Prabowo Subianto akan membahas soal politik hingga Pilpres 2024."Nanti Ketum Yusril dan jajaran akan ke Ketum Gerindra. Jam 15.00 WIB, agenda silaturahmi dan bicara politik, pilpres dan lainnya," kata Afriansyah.
Yusril telah menyambangi beberapa pemimpin partai politik. Pada Selasa 21 Maret 2023, Yusril bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Sementara pada Kamis 16 Maret 2023, Yusril bertemu empat mata dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta.
Kemudian, pada Senin 13 Maret 2023, Yusril menemui Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menawarkan Partai Bulan Bintang (PBB) pimpinan Yusril Ihza Mahendra untuk bergabung bersama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). PKB, kata Cak Imin, terus mengajak parpol lain untuk bergabung ke KIR bersama Gerindra.
"Tentu kita menawarkan kepada PBB dan partai-partai lain untuk bergabung dengan koalisi Kebangkitan Indonesia raya. Koalisi kebangkitan Indonesia Raya ini akan terus berupaya agar partai-partai terus bergabung bersama kita," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Cak Imin menyebut, partainya terus mendekati PBB dengan harapan agar Yusril mau bergabung bersama Koalisi PKB-Gerindra.
"PBB nanti kita akan terus dekati tetapi tadi sudah saya sampaikan semoga nanti akhirnya bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya," ucapnya.
Sementara itu, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra masih mengikuti perkembangan politik jelang Pemilu 2024 untuk bergabung ke koalisi. Kata dia, hingga saat ini PBB belum menentukan ke koalisi mana akan berlabuh.
"PBB memang betul sampai hari ini blm menentukan koalisinya. Kalaupun di pemerintahan sama-sama dengan PKB juga dalam koalisi kabinet Pak Jokowi," ucapnya.
Menurutnya, koalisi Pilpres 2024 baru final akan terbentuk ketika PDI Perjuangan sudah menentukan capresnya. Sebab, PDIP adalah partai penguasa yang juga memiliki tiket sendiri untuk mengusung capres-cawapres 2024.
"koalisi ini benar-benar akan terbentuk apabila PDIP sudah bersikap. Akan terbentuk apabila PDIP sudah bersikap karena kita tahu PDIP itu yang memegang suara terbanyak di DPR," tuturnya.
"Kita sekarang kemudian juga PDIP juga sedang memerintah sekarang, oleh karena itu keputusan dari PDIP itu akan mendorong terbentuknya koalisi yang lain," ucap Yusril menandaskan.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terbuka apabila dirinya diusung berduet dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Menurut dia, Partai Golkar terbuka bekerja sama dengan partai manapun.
Hal ini disampaikan Airlangga usai bertemu dengan Yusril Ihza Mahendra di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa (21/3/2023). Airlangga menyebut pertemuan tersebut menandakan ada kecocokan dirinya dan Yusril.
"Tentu kalau yang datang berarti cocok, kalau tidak datang ya tidak cocok. Jadi Partai Golkar adalah partai terbuka," kata Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (21/3/2023).
Dia menyebut bahwa Yusril Ihza memiliki kedekatan dengan Partai Golkar sejak zaman Presiden Soeharto. Tak hanya itu, Yusril juga dinilai sebagai sosok yang mempunyai peranan penting di setiap kontestasi Pemilu.
"Apalagi kalau politiknya politik jalan lurus, sirothol mustaqim. Pasti cocok. Jadi tentu kita berharap Politik 2024 adalah politik yang jalan lurus bukan jalan yang berkelok-kelok," ujarnya.
Sementara itu, Yusril juga terbuka bekerja sama dengan partai politik manapun, selama tidak memiliki ideologi komunis. Salah satunya, bekerja sama dengan Partai Golkar.
"Jadi antara PBB dan Golkar itu sih enggak usah ada ditanya-tanya bisa kerja sama enggak, pasti enggak," jelas Yusril.