makassar sulsel|
#Ini Yang Dilakukan Oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (DPP PAPPRI) Di Hari Musik Nasional ke-20 (HMN20) tahun 2023.
Memeriahkan Hari Musik Nasional ke-20 (HMN20) tahun 2023, Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (DPP PAPPRI) akan menyelenggarakan acara bertajuk Musik Indonesia Keren edisi Ramadan.
Acara ini diagendakan berlangsung di lima kota di Indonesia, masing-masing; Medan pada 4 April, Makassar 6 April, Manado 11 April, Surabaya 13 April, dan dan terakhir di Jakarta 16 April.
Khusus di Makassar, selain konser musik ada juga talkshow, tausiyah, dan buka puasa bersama. Di acara ini, musisi dan penyanyi daerah akan berkolaborasi dengan para artis nasional.
Artis penyanyi dan musisi yang bakal hadir dalam pagelaran ini antara lain; Once Mekel, Dwiki Darmawan, Marcel Siahaan, Ita Purnamasari, Ikke Nurjanah, Andre Hehanussa, Ridho Slank, Gilang Ramadhan, Gyant Hidayah, Udhin Leaders, Daeng Serang Dakko, Masyita, Andi Riri, Jum, Bhoer, Randy Wilson, PSM Unhas, Retrospective band.
Ketua Panitia Pelaksana HMN20, Once Mekel, mengatakan, acara ini dimaksudkan untuk membangun silarutahmi dan konsolidasi antara DPP PAPPRI dengan pengurus daerah (DPD) serta mendorong kolaboratif musik daerah/ etnik.
Selain itu, katanya, kegiatan ini diharapkan akan lebih menghidupkan dan memperkuat ekosistem musik nasional sehingga dapat memperkuat persatuan dan membuka kesadaran kebangsaan.
Musik memiliki fungsi yang beragam. Tidak hanya sekadar fungsi entertain, ekonomi, dan edukasi, tetapi musik juga memiliki peran penting dalam membangkitkan semangat kebangsaan suatu masyarakat,” kata Once yang juga Ketua Bidang Program DPP PAPPRI.
Once berharap, even ini dapat lebih membangkitkan semangat para seniman musik untuk terus berkreasi dan mengembangkan skill bermusik sehingga mampu menghasilkan karya musik yang keren.
“Hampir tiga tahun para musisi tidak dapat manggung karena pandemi Covid-19. Kami ingin menjadikan HMN20 kali ini sebagai bagian dari momentum kebangkitan kembali para seniman musik dan terus mendorong seni musik daerah/ etnik, karena Indonesia kaya akan ragam musik,” lanjut Once.
Hal senada disampikan juga Sekjen DPP PAPPRI Dwiki Dharmawan yang mengatakan, Musik Indonesia Keren Edisi Ramadan sebagai bagian dari perayaan HMN20 menjadi ajang silaturahmi para seniman musik Indonesia dengan masyarakat secara umum.
Dalam acara ini akan terjadi silaturahmi antara pengurus PAPPRI dengan masyarakat dan komunitas musik dari berbagai kalangan. Saya berharap agar acara ini dapat menjadi oase yang mempertemukan berbagai sumber kreatifitas anak bangsa sehingga dapat merajut keberagaman yang ada,” Kata Dwiki.
Sementara itu, Ketua DPD PAPPRI Sulsel Ilham Arief Sirajuddin menyebutkan, penunjukkan Makassar dan DPD PAPPRI Sulsel sebagai salah satu tuan rumah even ini harus direspons baik dan rasa bangga sebab dari sekian banyak kota di Indonesia kita terpilih untuk melaksanakan event ini.
“Makassar dan Sulsel memiliki sejarah panjang dalam melahirkan banyak musisi besar tanah air. Sulsel memang sampai saat ini adalah salah satu provinsi yang sangat banyak menyelenggarakan even musik. Saya berharap even ini bisa menjadi ajang silaturahmi para artis dan masyarakat di Sulsel jadi mariki ramaikan acara ini dengan datang ke Pipo Mall,” katanya.
Misi DPD PAPPRI selanjutnya menurut mantan Wali Kota Makassar dua periode itu adalah, menjangkau 24 kabupaten/ kota di Sulawesi Selatan, sehingga gema kebangkitan musik Indonesia terasa menyeluruh.
“Di sinilah DPD PAPPRI berperan hadir sebagai jembatan lahirnya musisi dan seniman berbakat di seluruh Sulsel dari tingkat regional, nasional dan mendunia,” katanya.
“Jadi, untuk para musisi dan seniman yang ada di Makassar, jangan sampai melewatkan acara ini. Acara ini akan dilaksanakan dari siang hari pada pukul 13.00 hingga bedug magrib di Mall Phinisi Point Makassar. Untuk melaksanakan acara ini, DPP PAPPRI bekerja sama dengan para pengurus DPD PAPPRI dan melibatkan berbagai komunitas musik daerah/etnik,” tutup Ilham Arif Sirajuddin.