*IMO-Indonesia Apresiasi Sikap Tegas Menlu Retno Desak Israel Mundur dari Gaza*
Jakarta – Ketua umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia Yakub F Ismail mengapresiasi sikap Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang mendesak tentara Israel keluar dari wilayah Gaza, Palestina.
"Langkah tegas Bu Menlu meminta pihak Israel angkat kaki dari Gaza merupakan sebuah sikap kesatria yang patut diparesiasi," kata Yakub di Jakarta, Minggu (25/2/24).
Yakub menilai, apa yang ditunjukkan pemerintah Israel belakangan ini telah mencoreng wajah perdamaian dunia.
"Sehingga, tidak ada alasan apapun untuk membenarkan aksi tidak manusiawi yang dipertontonkan Israel kepada dunia akhir-akhir ini," ujarnya.
Yakub berharap sikap Retno Marsudi itu mampu menggerakkan hati seluruh masyarakat di dunia, khususnya para petinggi negara di dunia untuk mengambil tindakan yang sama dalam mengutuk aksis militerisme Israel di Palestina.
"Dunia pantas mengutuk aksi tidak terpuji yang dilakukan Israel di Palestina yang membuat ribuan bahkan jutaan nyawa melayang," ucapnya.
Sebelumnya, Menlu RI Retno Marsudi secara tegas mengatakan Israel harus segera mundur dari Gaza tanpa syarat sebagai konsekuensi dari pendudukan ilegal. Pernyataan itu disampaikan di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ), di Den Haag Belanda, pada Jumat (23/2/2024).
Menlu RI menyampaikan argumennya sebagai masukan, untuk memperkuat Advisory Opinion oleh Mahkamah Internasional.
Retno menegaskan harus menghentikan secara total, tanpa syarat dan segera semua tindakan dan kebijakannya yang melanggar hukum di wilayah Palestina yang diduduki. Kehadiran pasukan Israel yang terus berlanjut di Tepi Barat dan Gaza, mustahil untuk melihat kepatuhan Israel terhadap kewajibannya. Menurutnya sangat penting bagi Israel untuk menarik mundur pasukannya.
"Mengingat sifat ilegal dari pendudukan tersebut, penarikan pasukan Israel tidak boleh dilakukan dengan prasyarat atau tunduk pada negosiasi apapun. Mereka harus mundur sekarang! Saya ulangi, mereka harus mundur sekarang juga!" katanya kepada awak media dari Den Haag, Jumat (23/2).